About

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Saturday, September 28, 2019

Jaringan Dewasa

Pengertian Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa yiatu jaringan tumbuhan yang tersusun atas sel-sel yang berhenti membelah dan sudah mengalami diferensiasi

Ciri-Ciri Jaringan Dewasa

Adapun ciri-ciri atau karakteristik dari jaringan dewasa adalah
  • Mempunyai seperti tidak adanya kegiatan pembelahan sel
  • Ukuran selnya lebih besar dari sel meristematik
  • Kadang selnya sudah mati
  • Ada ruang antar sel
  • Dinding sel mengalami penebalan sesuai dengan fungsinya
  • Sitoplasma dan vakuolanya besar

Fungsi Jaringan Dewasa

Menurut Fungsinya jaringan dewasa dibedakan menjadi empat macam, yaitu jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan penguat dan jaringan pengangkut.

Jaringan Pelindung

Jaringan pelindung pada tumbuhan tersusun atas jaringan epidermis dan jaringan gabus. Fungsi dari jaringan pelindung yaitu melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang merugikan.

Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis yaitu jaringan terluar dan menyelubungi permukaan tubuh tumbuhan. Pada umumnya jaringan epidermis tersusun atas satu lapis sel dengan susunan rapat tanpa ruang diatara selnya. Jaringan epidermis mempunyai fungsi sebagai pelindung bagian atau jaringan dalam tubuh tumbuhan dari pengaruh buruk lingkungan atau patogen, penyerap air dan mineral (terutama daerah akar dan daun), menyekresi lapisan lilin atau kutikula yang dapat mencegah evaporasi (pada batang dan daun).

Ciri-Ciri Jaringan Epidermis:

Ciri-ciri dari jaringan epidermis adalah sebagai berikut:
  • Tersusun atas satu sel yang susunannya atas sel-sel hidup dan tersusun rapat sehingga tidak ditemukan ruang antar sel.
  • Bentuk, ukuran serta susunannya sangat banyak (secara umum bentuknya persegi panjang)
  • Tidak berklorofil, selain epidermis tumbuhan paku
  • Dinding sel jaringan epidermis pada bagian luar yang berbatasan dengan udara melakukan penebalan, tetapi dinding sel epidermis di bagian dalam yang berbatasan dengan jaringa lain tetap tipis
  • Bisa mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis. Misalnya:
  • Stomata (mulut daun). Fungsi dari stomata adalah sebagai akses keluar masuk oksigen dan karbon dioksida
  • Trikomata (rambut-rambut). Fungsi dari trikomata adalah untuk melindungi semua permukaan tumbuhan
  • Spina (duri). Ini adanya pada beberapa jenis tumbuhan contohnya pada mawar dan bunga kertas
  • Velamen atau epidermis ganda. Adanya pada akar gantung
  • Sel Kipas. Sel kipas adanya pada beberapa jenis tumbuhan dan letaknya pada bagian atas permukaan daun. Fungsi dari sel kipas adalah untuk mengurangi penguapan
  • Sel kersik. Adalah sel yang membuat permukaan batang tumbuhan menjadi keras. Contoh sel kresik yaitu pada tumbuhan tebu

Jaringan Gabus

Jika batang sudah besar, epidermis menjadi terhimpit dan akhirnya pecah dan rusak. Kemudian, epidermis tidak aktif lagi dan fungsinya tergantikan oleh jaringan gabus. Jaringan gabus dibagi menjadi 3 macam yaitu Eksodermis, Endodermis, dan Peridermis. Di bagian peridermis ada felem, felogen dan feloderm.

Jaringan Dasar (Parenkim)

Jaringan parenkim atau jaridan dasar karena letaknya pada semua bagian tumbuhan. Ciri-ciri jaingan dasar atau jaringan parenkim adalah:
  • Sel susunannya renggang menjadikan mempunyai banyak ruang antarsel. Ruang antarsel ini dipakai sebagai pertukaran gas.
  • Dinding selnya tpisi dan bervakuola besar sebagai penyimpan makanan cadangan
  • Bentuk selnya polihedral atau segi banyak

Jenis-Jenis Jaringan Parenkim

Menurut Fungsinya, jaringan parenkim dibagi menjadi lima jenis yakni:
  • Parenkim Asimilasi
    Adlaah jaringan parenkim yang fungsinya memproduksi zat makanan melewati proses fotosintesis karena mengandung klorofil. Contoh parenkim asimilasi adalah parenkim palisade (jaringan pagar) dan parenkim spons (bunga karang) pada daun
  • Parenkim Pengangkut
    Adalah parenkim yang adanya pada sekitara jaringan pengangkut. Sel parenkim pengangkut bentuknya memanjang mengikuti arah pengangkutnya
  • Parenkim Penimbun
    Adalah jaringan parenkim yang fungsinya sebagai penyimpan makanan cadanga berupa gula, tepung, lemak dan protein. Parenkim penimbun adanya di empulur batang dan akar, umbi, umbi lapis, biji dan akar rimpang
  • Parenkim Air
    Adalah jaringa parenkim yang fungsinya menyimpan air. Pada umumnya parenkim air adanya di tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sekulen
  • Parenkim Udara (aerenkim)
    Adalah jaringan parenkim yang fungsinya sebagai penyimpan udara. Parenkim udara dapat ditemukan di tanmana anggrek, batang teratai, batang talas, dan batang genjer.
Menurut Bentuknya, jaringan parenkim dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
  • Parenkim Palisade
    Adalah parenkim penyusun mesofil daun yang bentuknya silindris atau memanjang, tegak dan terdapat kloroplas
  • Parenkim Bunga Karang
    Adalah parenkim penyusun mesofil daun yang sel penyusunnya mempunyai bentuk dan ukuran yang tidak teratur dengan ruang antarsel relatif lebih besar
  • Parenkim Lipatan
    Adalah parenkim yang dinding selnya mengalami lipatan ke arah dalam dan mengandung banyak kloroplas. Parenkim lipatan bisa dijumpai pada mesofil daun pinus dan padi
  • Parenkim Bintang
    Adalah parenkim yang bentuknya seperti bintang dan saling sambung di bagian ujungnya, parenkim ini bisa dijumpai pada tangkai daun Canna sp.

Pengertian Jaringan Dewasa Pada Tumbuhan, Ciri-Ciri, Fungsi, Struktur

Jaringan Penguat (Mekanik)

Jaringa penguat atau jaringa mekanik di tumbuhan mempunyai fungsi sebagai pengokoh tubuh tumbuhan. Menurut bentuk dan sifatnya, jaringan penguat dibagi menjadi:
  • Jaringan Kolenkim
    Ciri-ciri jaringan kolenkim adalah:
    • Terdiri atas sel-sel hidup. Seringkali dijumpai pada bagian bawah epidermis batang, tangkai daun, tangkai bunga, ibu tulang daun dan buah. Jaringan kolenkim jarang terdapat di akar
    • Dinding sel tidak mengandung lignin, tetapi mengandung selulosa, pektindan hemiselulosa adalah penguat pada organ tumbuhan yang masih muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak
    • Adalah jaringan penguat utama pada organ tumbuhan yang masih aktif mengalami pertumbuhan dan perkembangan
  • Jenis-jenis Jaringan Kolenkim
    Menurut letak dan bentuk penebalannya, jaringan kolenkim dibagi menjadi tiga, yaitu:
    • Kolenkim Angular (kolenkim sudut)
      Adalah penebalan dinding di sudut sel dan memanjang seusuai sumbu sel. Contoh kolenkim angular adanya pada daun Vitis, Begonia, dan Solanum tuberosum
    • Kolenkim Lamelar (kolenkim papan)
      Adalah penebalan dinding pada dinding tangensial (sejajar permukaan) hingga bentuknya serupa papan yang berderet. Contoh kolenkim lamelar bisa ditemukan di korteks batang Sambucus
    • Kolenkim Tubular (lakunar)
      Adalah penebalan di dinding yang mengarah ke ruang antarsel. Contoh kolenkim tubular adanya pada tangkai daun Salvia.

Jaringan Sklerenkim

Ciri-ciri Jaringan Sklerenkim:
  • Tersusun atas sel-sel mati dengan dinding sel tebal
  • Adanya hanya pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangan
  • Mempunyai dinding sekunder yang tebal dan tersusun atas linginJaringa sklerenkim tersusun atas serabut sklerenkim dan sklereid. Serabut sklerenkim adalah berbentuk benang panjang dalam berkas pengangkut. Seringkali serabut sklerenkim adalah seludang yang berkaitan dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok yang tersebar di dalam xilem dan floemDan Sklereid (sel batu), adanya pada seluruh bagian tumbuhan utamanya dalam kulit kayu, pembuluh tapis, buah, dan biji. Sklereid yang ada soliter di antara sel lainnya disebut idioblas. Sel sklereid juga bisa terhimpun menjadi kelompok sel keras di atara sel parenkim disekelilingnya.

Jaringan Pengangkut

Menurut bentuk dan sifatnya, jaringan pengangkut dibagi menjadi:
  • Xilem
    Xilem atau disebut juga pembuluh kayu mempunyai fungsi sebagai pengangkut air dan unsur hara dari akar menuju daun. Sel penyusun xilem seringkali sudah mati dengan dinding sekunder yang lebih tebal tersusun atas lignin sebagai jaringan penguat. Xilem tersusun atas trakeal (trakea dan trakeid), serabut xilem, dan parenkim xilem.
  • Floem
    Floem atau disebut juga pembuluh tapis mempunyai fungsi sebagai pengangkut dan pengedar zat makanan dari hasil fotosintesis dari daun menuju semua bagian tumbuhan. Floem tersusun atas berbagai macam bentuk sel hiduo dan mati yang meliputi unsur kibral (sel-sel tapis dan komponen buluh tapis), sel pengantar, sel albumin, parenkim floem dan serabut floem.

Thursday, September 26, 2019

Struktur dan fungsi jaringan pada daun

Proses tumbuh kembang pada daun beda jauh dengan proses pertumbuhan yang terjadi di bagian akar maupun batang. Sebab proses pertumbuhan dibagian daun sangat terbatas.
Daun juga termasuk bagian organ paling utama pada tumbuhan yang berperan menghasilkan karbohidrat melewati sebuah proses yang disebut dengan fotosintesis.
Fungsi daun sebagai bagian tumbuhan ialah untuk tempat fotosintesis atau produksi bahan-bahan makanan tumbuhan. Selain itu daun mempunyai fungsi lain menjadi alat ekskresi peristiwa evaporasi maupun gutasi yang dimanfaatkan menjadi tempat dilakukannya proses penukaran gas O2 dengan CO2 karena adanya stomata serta gutatoda.
Sama halnya dibagian akar maupun batang, daun juga memiliki 3 bagian sistem jaringan. Masing masing bagian helai daun juga tersusun oleh bagian selapis epidermis untuk pelindung, dibagian jaringan dasar parenkim (mesofil), serta berkas vaskuler.

1. Epidermis

Struktur daun yang pertama adalah epidermis. Bagian ini berada di bagian permukaan di atas daun (permukaan adaksial). Di bagian lapisan ini tak tersedia ruang antara sel-sel. Antara bagian sel epidermis tersebut ada bagian sel penjaga berfungsi membantu pembentukan stomata. Dibawah ini bagian-bagian dari epidermis.

Stomata

Fungsi stomata sendiri ialah sebagai tempat pertukaran gas maupun pertukaran air. Bagian stomata yang ada dibagian permukaan daun secara menyebar yang memiliki jumlah lebih banyak daripada bagian permukaan di atas daun.
Bila pada tumbuhan terestrial, bagian stomata biasanya banyak ditemukan diarea permukaan tepatnya di bawah daun. Adapun tumbuhan yang tumbuh di atas air, memiliki stomata lebih banyak ditemukan dibagian permukaan di atas daun.

Kutikula

Kutikula ialah bagian yang terjadi dalam proses penebalan dibagian dinding sel luar epidermis dibagian atas. Kutikula berfungsi dalam upaya mencegah penguapan, dengan begitu dapat digunakan untuk menurunkan kadar hilangnya air karena dapat terjadi lewat epidermis bagian atas.

Trikomata

Berikutnya adalah trikomata atau yang sering disebut dengan sel rambut halus. Bagian trikomatan mengalami pembentukan dibagian epidermis atas maupun bawah daun yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan yang melampaui batas ataupun dengan jumlah yang sangat berlebihan yang bisa mengurangi air dalam tumbuhan.

Bulliform dan velamen

Bagian ini berperan penting sama halnya struktur sebelumnya. Khususnya epidermis daun. Blliform dengan velamen termasuk bagian sel yang dimanfaatkan untuk proses penyimpanan air dan berukuran lebih besar daripada ukuran sel epidermis lainnya.

2. Mesofil (Jaringan Dasar)

Mesofil dibagian daun merupakan jaringan dasar yang dibentuk dari parenkim palisade (jaringan penyokong) dengan jaringan spons (bunga karang). Untuk jenis tumbuhan dikotil, bagian bawah epidermis ada bagian sel-sel parenkim.
Kemudian sel-sel parenkim juga akan mengalami pembentukan sehingga jadi jaringan parenkim palisade serta jaringan spons. Jaringan parenkim palisade ialah jaringan parenkim pada daun dengan memiliki kloroplas berjumlah banyak dengan begitu, bagian jaringan tersebut dapat melangsungkan proses fotosintesis. Adapun sel dibagian jaringan parenkim juga dapat tersusun sangat rapat.
Di bagian jaringan spons tumbuhan dikotil ialah bagian jaringan yang bagian dalamnya terdapat pembuluh pengangkut. Pada bagian jaringan tersebut ditemukan kloroplas, tapi jumlah yang ditemukan lebih sedikit dibandingkan kloroplas yang ditemukan dibagian jaringan parenkim palisade.
Sementara pada tumbuhan monokotil umumnya tak ada jaringan parenkim palisade, tapi di bagian tersebut Cuma ada jaringan spons. Pada proses fotosintesis seluruh bagian penyusun jaringan spons memiliki bentuk membulat.
Di bagian jaringan tersebut juga terdapat ruang yang dipakai untuk pertukaran sel. Sama halnya dengan tumbuhan dikotil, jaringan spons yang ada di tumbuhan monokotil juga memiliki pembuluh pengangkut. Cirri khas jaringan spons ialah adanya lekukan-lekukan yang selanjutnya menjadi alat penghubung antar sel.

3. Berkas Vaskuler

Selanjutnya adalah penyusun berkas vaskuler untuk daun ialah folem dengan xilem yang berada dibagian tulang daun, tulang-tulang cabang, maupun urat-urat daun yang terlihat menonjol di permukaan bawah daun. Xilem berguna untuk membantu mengalirkan air maupun mineral.
Berikutnya bagian sel-sel floem bermanfaat membantu mengedarkan zat-zat organik hasil proses fotosintesis yang dilakukan. Berkas vaskuler merupakan lanjutan berkas vaskuler pada bagian batang, walaupun luasnya tak seluas bagian batang.
Karena adanya tulang daun di xilem dan floem pada bagian tulang daun, itu artinya tulang daun memiliki fungsi cukup penting. Sedangkan fungsi tulang daun bukan hanya dimanfaatkan untuk penguat atau memberi bentuk helaian daun, tapi juga digunakan dalam upaya membantu proses transpor antara pembuluh satu dengan lainnya dalam tumbuhan.
Berkas vaskuler daun, tersebar sampai ke semua bagian helaian-helaian daun. Sehingga berkas vaskuler pada tengah helaian daun, juga akan mengalami pembentukan jadi tulang daun. Adapun pola maupun sketsa yang tulang daun akan dibentuk sebagai pertulangan daun. Ada dua kategori pola utama pertulangan daun, yaitu pertulangan jala dengan pertulangan sejajar.
Itulah pembahasan tentang struktur daun secara lengkap. Proses fotosintesis dilakukan di bagian daun sehingga peran daun sangat penting bagi tumbuhan. Proses fotosintesis tersebut juga bisa mempengaruhi perkembangan tumbuhan. Semoga bermanfaat.

Struktur dan fungsi jaringan pada batang

A. Fungsi Batang
Secara umum, batang mempunyai fungsi sebagai berikut:

  1. Menegakkan di atas tanah serta mendukung cabang, daun, dan bunga. Tempat melekatnya daun dan tunas pada batang adalah buku (nodus) dan batang di antara dua buku disebut ruas (internodus).
  2. Mengarahkan posisi daun agar memperoleh cahaya matahari yang cukup.
  3. Organ utama yang berfungsi dalam transportasi air dan zat makanan.
  4. Pada tumbuhan tertentu (mis, kunyit) berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan


B. Jaringan Penyusun Batang

Struktur jaringan yang menyusun batang pada tumbuhan dari luar ke dalam adalah epidermis, kortek, dan slinder pusat.

  1. 1. Epidermis : Satu lapisan sel. Modifikasi : trikoma dan stomata. Setelah dewasa stomata akan menjadi lentisel (pori penghubung ruang antar sel dalam batang dengan udara lingkungan. Pada batang dewasa, jika epidermis rusak maka lapisan epidermis digantikan oleh jaringan felogen atau kambium gabus. Di bawah epidermis terdapat jaringan korteks.
  2. 2. Korteks, tersusun dari jaringan parenkim. Jaringan kortek batang memiliki fungsi seperti halnya pada akar. 
  3. 3. Jaringan pengankut. Jaringan di bawah kortek adalah jaringan pembuluh tapis (floem) yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Pada bagian dalam dari floem ditemukan adanya berkas pengangkut yang disebut dengan pembuluh kayu (xilem), yang berfungsi untuk mengangkut air dan zat hara dari akar ke daun, xilem juga dapat berfungsi sebagai jaringan penguat.
  4. 4. Stele, tersusun oleh jaringan parenkim berbentuk jari-jari empulur. Seperti halnya pada akar di bagian terdalam batang juga tersusun atas empulur batang. Pada tumbuhan dikotil, diantara floem dan xilem dibatasi oleh kambium. Jaringan kambium mempunyai sifat selalu membelah yang menyebabkan diameter batang bertambah besar.

  5. Sumber : 
  6. https://haumagenst.blogspot.com/2014/10/struktur-dan-fungsi-jaringan-pada-organ_28.html